kodok pinter ngeblog

26 February 2012

Review Asus Zenbook UX21

Intel sebagai salah satu pencetus di industri komputer menyebutkan bahwa ultrabook merupakan evolusi berikutnya dari lini produk notebook. Diperkirakan, komputer jinjing masa depan adalah komputer jinjing dengan fisik tipis, elegan, namun dengan kinerja tinggi.

Sebagai salah satu pemain utama di bisnis notebook, Asus juga telah menghadirkan perangkat ultrabook mereka, salah satunya lewat seri Zenbook. Ada dua yang disiapkan yakni UX21 dan UX31. Secara fisik, keduanya serupa. Perbedaan hanyalah pada ukuran layar serta prosesor.

Desain dan Fitur

Salah satu produk Zenbook yang kami coba, yakni UX21, dilengkapi dengan prosesor Intel Sandy Bridge yakni Core i5-2467M dengan kecepatan 1,6GHz dan menggunakan RAM sebesar 4GB. Ia menggunakan layar berukuran 11,6 inci dengan resolusi hingga 1366x768 pixel.

Dari sisi desain, ultrabook ini memang sangat tipis. Titik tertebalnya, yakni di bagian belakang, tidak sampai 1 sentimeter (cm). Casing yang melapisinya juga didesain ‘unibody’ alias menutupi notebook tanpa terpisah-pisah. Bobotnya pun dibuat ringan, hanya 1,1 kilogram.

Tipisnya body notebook berimbas dengan tidak disertakannya perangkat optical drive. Port LAN ataupun HDMI pun disediakan jika dongle-dongle LAN dan HDMI disambungkan lewat USB. Meski tipis, UX21 tetap nyaman digunakan. Penempatan tuts keyboard tidak terkesan sempit dan pas. Begitu pula area untuk palm rest, cukup luas, dan nyaman.

Secara spesifikasi, produk ini cukup tangguh untuk menjalani aktivitas komputasi sehari-hari. Namun, tentunya teknologi grafis Intel HD3000 yang disediakan agak membatasi penggunanya untuk memenuhi kebutuhan game 3D atau aplikasi kelas berat lainnya.
 
Tetapi, jika digunakan untuk menjalankan konten multimedia definisi tinggi hingga resolusi 720p, grafis yang tersedia dapat melakukannya dengan baik. Menariknya, lewat produk ini, justru penikmat audio yang lebih dimanjakan. Untuk keluaran suara, produk ini menggunakan teknologi milik Bang & Olufsen ICEpower.
ntuk memasok daya, UX21 menggunakan baterai 8 Cell Li-Ion 6840mAh. Untuk koneksi transfer data yang lebih cepat, di sisi kanan terdapat port USB3.0 yang pula digunakan pada perangkat berkoneksi USB2.0. Sayangnya tidak disertakancard reader.

Kinerja

Asus Zenbook menggunakan SSD sebagai media simpan bagi sistem operasi Windows 7 Home Premium yang tersedia. Selain fisiknya yang mendukung untuk digunakan pada ultrabook yang tipis, keunggulan SSD tentu saja kinerjanya yang jauh lebih cepat dibanding harddiskkonvensional.

Hal ini memang sangat terasa, saat melakukan booting dan masuk ke sistem operasi Windows 7, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 17,59 detik. Untuk shutdown, secara total hanya butuh waktu 15,68 detik. Adapun saat kembali dari posisi standby, waktu yang dibutuhkan cuma 2,54 detik.

Meski punya fasilitas manajemen daya yang baik, yang mampu membuat notebook mampu aktif dalam modus standby hingga berhari-hari, namun jika dikuras menggunakan aplikasi Batery Eater, baterai notebook hanya mampu bertahan selama 2 jam 30 menit.

Jika digunakan dalam modus normal, yakni bekerja dengan aplikasi office, menjelajah internet lewat WiFi, streaming video, dan menikmati file multimedia dengan tingkat kecerahan layar maksimal, baterai mampu memasok daya hingga sekitar 2 jam 55 menit.
Di Indonesia, Zenbook UX21 dipasarkan pada harga US$1.099. Adapun varian UX31 yang memiliki layar 13,3 inci dipasarkan seharga US$1.199.

Kelebihan:
-    Desain tipis, ringan
-    Kinerja cepat dengan SSD dan port USB 3.0

Kekurangan:
-    Dalam modus normal, daya tahan baterai biasa saja
-    LAN dan HDMI via USB

No comments:

Post a Comment